Tatanan Sosial dan Pengendalian Sosial

A.     Tatanan Sosial dan Pengendalian Sosial
·         Pokok Pembahasan Makrososiologi
Mesososiologi dan makrososiologi mempelajari tatanan makro, mempelajari struktur sosial; menurut Randali Collins (1981) makrososiologi menganalisis proses sosial berskala besar dan berjangka panjang. Dalam ruang dan waktu yang disusun Collins pokok perhatian makrososiologi bergerak dari kerumunan, organisasi ke arah  komunitas dan masyarakat territorial, dan dari hari, minggu, bulan, tahun ke abad. Makro-sosiologi tidak memperhatikan apa yang terjadi dengan individu atau kelompok kecil dan apa yang terjadi dalam jangka waktu pendek seperti detik, menit, dan jam melainkan proses jangka panjang seperti sekularisasi, rasionalisasi, industrialisasi, medernisasi, munculnya kapitalisme, urbanisasi.
Berbeda dengan mikrososiologi yang menggunakan sudut pandan sehari-hari, maka makrososiologi menggunakan sudut pandang struktur; makrososiologi menggunakan sudut pandang klasik Emile Durkheim (Douglas, 1973). Menurut Douglas cirri makrososiologi ialah, antara lain, mengikuti ilmu-ilmu alamiah seperti pencarian hukum sebab-akibat dalam masyarakat pengukuran variabel, dan pengujian proposisi, dan penekanan pada penelitian terapan.
Menurut Alex Inkeles (1965) sosiologi mempelajari hubungan sosial, institusi, dan masyarakat. Di antara ketiga pokok perhatian ini institusi dan masyarakat merupakan pokok perhatian mesososiologi dan makrososiologi. Perumusan Emile Durkheim mengenai pokok bahasan sosiologi menunjukkan bahwa pokok perhatian sosiologi ialah tatanan meso dan makro, karena fakta sosial mengacu pada institusi yang mengendalikan individu dalam masyarakat. Selain itu, sebagaimana dikemukakan oleh Inkeles (1965), Durkheim berpandangan bahwa sosiologi ialah ilmu masyarakat dan mempelajari institusi.
Gambaran visual mengenai apa yang merupakan pokok perhatian sosiologi dapat kita amati pada beberapa karikatur yang menghiasi buku Peter L.Berger  dan Brigitte Berger sociology: A Biographical Approach (1981). Pada gambar sampul diperlihatkan seorang laki-laki yang duduk di kursi malas sambil membaca surat kabar di depan televisi, dan di bawah kursi terdapat kompor gas dengan masakan di atasnya; laki-laki denga berbagi fasilitas tersebut berada dalam sebuah sangkar yang tergantung sehingga ia laksana seekor burung yang terkurung. Pada halaman 13 buku tersebut disajikan suatu karikatur lain yang menggambarkan tiga orang manusia yang sedang bercakap-cakap; ketiganya berada di suatu tempat yang dikelilingi tembok tebal berwajah manusia dan berbentuk lingkaran yang seakan-akan mangurung ketiga orang tersebut. Agaknya gambar kedua ini ada kaitannya dengan pandangan Berger dalam buku Invitation to sociology, bahwa  “society is the walls of our imprisonment in history” (Berger, 1978;109), masyarakat adalah tembok keterkungkungan kita dalam sejarah.
Meskipun karikatur-karikatur yang disajikan Berger dan Berger ini tentu tidak dapat secara tepat menggambarkan apa yang menjadi pokok perhatian mesososiologi dan makrososiologi, namun kedua gambar tersebut dapat menuntun kita ke apa yang dibayangkan Durkheim tatkala ia menyatakan bahwa sosiologi mempelajari fakta sosial-mempelajari “cara bertindak, berpikir dan merasakan di luar individu, dan mempunyai kekuatan memaksa, yang mengen-dalikan individu” (Durkheim, 1986:30).


·         Struktur Sosial
Menurut Douglas (1973) Mikro sosiologi mempelajari situasi sedangkan makrososiologi mempelajari struktur. Seseorang yang mempelajari mikrososiologi seperti George C. Homans mengaitkan struktur dengan perilaku sosial elementer dalam hubungan sosial sehari-hari, sedangkan seseorang yang mempelajari mikrososiologi , seperti misalnya Gerhard Lenski, berbicara mengenai struktur masyarakat yang di arahkan olrh kecendrungan jangka panjang yang menandai sejarah. Yang penting untuk diperhatikan ialah bahwa manakala seorang ahli sosiologi berbicara mengenai struktur maka ia berbicara mengenai sesuatu yang terdiri atas bagian yang saling tergantung dan membentuk suatu pola tertentu. Bagian dari sesuatu tersebut dapat terdiri atas pola perilaku individu atau kelompok, institusi, maupun masyarakat.
Dalam membahas struktur sosial, dikenal dua konsep penting: status dan peran (role). Definisi Ralph Linton mengenai kedua konsep tersebut adalah sebagai beriku: suatu status ialah “a collection of rights and duties” suatu kumpulan hak dan kewajiban, sedangkan suatu peran ialah “the dynamic aspect of a status” (1968-358).
Tipologi lain yang juga dipopulerkan linton (1968:360) ialah pembagian status menjadi status yang diperoleh (ascribed status) dan status yang diraih (archieved status). Menurut Linton status yang diperoleh ialah status yang “assigned to individuals without reference to their innate differences or abilities” status yang diberikan kepada individu tanpa memandang kemampuan atau perbedaan antar individu yang dibawa sejak lahir. Kategori statusnya yaitu usia (misalnya anak, orang dewas, manusia berusia lanjut), jenis kelamin (setiap masyarakat menetapkan kegiatan dan sikap berbeda bagi laki-laki dan perempuan), hubungan kekerabatan, dan kelahiran dalam suatu kelompok khusus seperti kasta atau kelas.
Robert K. Merton (1965) mempunyai pandangan yang berbeda dengan linton. Menurut Merton cirri dasar dari suatu struktur sosial ialah bahwa suatu status tidak hanya melibat satu peran terkait melainkan sejumlah peran terkait. Contoh yang disajikan Merton ialah status sebagai mahasiswa fakultas kedokteran, yang menurut Merton tidak hanya melibatkan peran mahasiswa dalam kaitan dengan dosennya melainkan juga sekumpulan peran yang mengaitkan status mahasiswa kedokteran dengan mahasiswa lain, juru rawat, dokter, teknikus medis dan sebagainya.



·         Masyarakat
Marion levy mengemukakan empat kriteria yang perlu di penuhui agar suatu kelompok dapat disebut dengan kriteriayang perlu agar suatu kelompok dapat disebut masyarakat yaitu.
1.      Kemampuan bertahan melebihi masa hidup seorang individu.
2.      Rekrutmen seluruh atau sebagian anggota melalui reproduksi.
3.      Kesetiaan pada suatu sistem tindakan utama bersama.
4.      Adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada.

·         Pengendalian Sosial
Apa yang dimaksud dengan pengendaliaan sosial?
Berger mendefinisikan pengendalian sosial sebagai various means used by society to bring recalcitrant members back into line,jadi dalam definisi ini pengendalian diartikan sebagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggota yang membangkang.
Cara apa sajakah untuk menertibkan masyarakat yang membangkang? Menurut belger cara terakhir dan tertua ialah paksaan fisik dalam kehidupan sehari-hari atau di masa lampau apa yang dikemukakan belger ini dapat kita jumpai. Pada tahun 399 sebelum masehi ahli filsafat yunani socrates dipaksa minum racun karena dituduh dituduh mengacaukan pikiran kaum muda dengan ajaran-ajarannya.
Mengingat adanya mekanisme pengendalian sosial tersebut berger berpendapat bahwa setiap individu dalam masyarakat berada di pusat sosial. Masing-masing diantara kita tentu akan mengalami bahwa kita dikendalikan oleh sistem pengendalian sosial yang berlaku dalam berbagai kelompok seperti keluarga, sekolah atau tempat kerja. Menurut berger hidup kita hanya dikuasai oleh orang-orang yang hidup masa kini tetapi juga oleh orang mereka yang telah meninggal selama berabad-abad.
·         Ringkasan
Durkhem mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari institusi sebagai halnya dengan konsep lain. Merton memperkenalkan konsep perangkat peran yang didefinisikan sebagai pelengkap hubungan peran dipunyai konsep perangakt peran. Homans mengaitkan struktur sosial dengan perilaku sosial  elementer dalam hubungan sosial sehari-hari. Makrososiologi menggunakan sudut pandangan strukrural. Dari berbagai definisi telah kita lihat bahwa
makrososiologi mempelajari tentang masyarakat. Menurut Parsons masyarakat ialah suatu sistem yang swasembada melebihi masa hidup individu normal dan merekrut anggota secara reproduksi.

·         Konsep Penting
Institusi : suatu struktur status dan peran yang diarahkan  ke pemenuhan keperluan dasar anggota masyarakat.
Makrososiologi : bagian sosiologi yang menganalisa  proses sosial berskala besar dan berjangka panjang.
Masyrakat : suatu sistem sosial yang swasembada.
Multiple roles : suatu perangkat  peran yang terkait dengan berbagai status yang dipunyai individu.
Pengendalian sosial : berbagai cara masyarakat untuk menertibkan anggota yang membangkang.
Strutur sosial : pola perilaku yang berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat.




B. Institusi Sosial
1.institusi keluarga
·         Tipe keluarga
 Keluarga mempunyei pembedaan keluaga bersistem kongsanguinal dan konjugal, kongsangiunal adalah sistem yang mementingkan ikatan darah sedangkan kongjynal ialah sistem yang mementingkan ikatan perkawinan.
·         Aturan mengenai perkawinan
Setiap masyarakat mengenl berbagai aturan mengenai perkawinan.ada atuan yang jodoh harus dari kelompok sendiri dan ada yang harus dari kelompok lain dan juga mengenai kapan di nikahkan,tempat pernikahan,dan turan mengenai garis keturunan.
·         Incest taboo
Ini adalah aturan sapa yang boleh di nikahi dan sapa yang tidak boleh di nikahi atau lebih di kenal denag hubungan sumbang.
·         Bentuk perkawinan
Pada dasarnya kita mengenal 2 bentuk perkawinan yaitu monogami (perkawinan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan) dan poligami (perkawinan antara seorang laki-laki dengan beberapa perempuan dalam waktu yang sama). Dan ada juga bentuk-bentuk perkawinan  seperti Poliandri,perkawinan group,sororal poligini.
·         Aturan mengenai keturunan
Dalam hal penarikan garis keturunan kita mengenal aturan patrilineal,bilateral,matrilineal,dan keturunan rangkap.Pada sistem patrilineal garis keturunan di tarik dari laki-laki sistem bilateral garis keturunan di tarik dari perempuan dan laki-laki sedangkan matrilineal di tarik dari permpuan saja.
·         Pola menetap
Ada beberapa pola menetap di antaranya patrilokal ialah pasangan menetap pada keluarga laki-laki. Matri-patrilokal ialah pasangan mula-mula tinggal bersama keluarga perempuan,kemudian bersama keluarga laki-laki. Matrilokal ialahmenetap bersama pihak perempuan. Patri-matrilokal ialah mula-mula menetap pada laki-laki,kemudian di pihak perempuan. Bilokal ialah pasangan dpat memilih menetap pada pihak laki-laki atau perempuan. Neolokal ialah bebas memilih menetap. Avunculokal ialah menetap di pihak perempuan d tempat paman dari pihak ibu.
·         Fungsi keluarga
Fungsi pengturan seks, reproduksi,sosilisasi,afeksi,definisi status,perlindungan dan ekonomi.

                                                    
2. Institusi Pendidikan
·         Pokok bahasan sosiologi pendidikan
Pokok bahasan pertama pada pendidikan ialah tentang pendidikan formal mulai dari persekolahan sampai pergruan tinggi yang di tawarkan kepada masyarakat.
Para ahli membagi pokok sosiologi pendidikan menjadi tiga makro,meso,mikro. Makrososiologi pendidikan mempelajari hubungan antaa institusi lain daklam masyrakat. Mesososiologi mempelajari hubungan dalam organisasi pendidikan dan mikrososiologi pendidikan membahas interaksi sosoial yang berlangsung dalam institusi pendidikan
·         Fungsi pendidikan
Menurut Horton dan Hunt fungsi pendidikn di bagi 2 yaitu manifes dan laten
Fungsi manifes ialah seperti menyiapkan anggota masyarakat mencari nafkah,mengembangkan bakat seorang untuk mencapai kepuasanya,melestarikan budaya,menanakam keterampilan dalam demokrasi.fungsi ini adalah fungsi yang tercantum pada kurikulm sekolah.
Fungsi laten ialah seperti pemupukan peremajaan,pengrangn pengendalian orang tua,penyediaan sarana untuk pembangkangan
3. Institusi Bidang Agama
·         Fungsi agama
Menurut durkheim bahwa agama mempunyai fungsi positif dalam masyrakat baik dalam makro dan mikro. Pada tingkat mikro nampak bahwa melaluia komunikasi dengan tuhan orang yang beriman bukan hanya mengetahui kebenaran namun bisa menjadi lebih kuat, disini bisa bi katakn bahwa fungsi agama ialah dapat menggerakan kita dan membantu kita hidup.
Di segi makro pun agama menjalankan sifat positif kerena memenuhi keperluan masyrakat secara berkala menegakkan dan memperkuat perasaan dan ide efektif yang menjadi ciri persatuan masyarakat.
·         Agama dan perubahan sosial
Menurut marx agama ada yang dapat menghambat perubahan sosial menurutnya agama yang mengajarkan rakyat menerima nasib buruk  idak melakukan tindakan untuk pebaikan.
Namun pandangan ini banyak di tentang oleh ahi lain karena banyak kaum beragama yang menjadi kekeuatan revolusioner yang memimpin gerakan sosial untuk mengubah masyarakt.
Dalam banyaknya masyrakat perubahn sosisal sering diiringi dengan gejala sekularisme yang difenisikan sebagai proses melalui mana agama kehilangan pengaruhnya terhadap segi kehidupan dan hal ini seringkali memancing reaksi kalangan beragama yag dapat berbentuk perlawanan maupn penyesuaian diri.

4.      Institusi Ekonomi
            Sosiologi perekonomian merupakan kajian terhadap kompleknya kegiatan produksi,dirtribusi,kosumsi dan pertukaran barang.
·         Ideologi ekonomi
Ideoogi ekonomi menjadi dasar terciptanya keanekaragaman ekonomi yang mempengaruhi perkembangan masyrakat i antaranya kapitalisme dan sosialisme.
Kapitalisme yaiu sistem ekonomi yang di dasarkan pada kepemilikan pribadi atas sarana produksi dan distribusi untuk pencarian laba dalam persaingan bebas. Gidens membedakan kapitalisme menjadi 3 yaitu kapatilisme keluarga,manageril capitalism,institutional capitlism.
Sosialisme terjadi akibat ketidak puasan sisitem kapitalisme dan di bagi menjadi 2 yaitu sosialisme non-marxis dan sosialisme marxis.
·         Perusahaan
            Di bidang perindustrian dikenal adanya oligopoli yaitu industri yang didominasi beberapa perusahaan raksasa.Hal ini menyukarkan perusahaan kecil untuk dapat hidup,apalagi berkembang.Selain itu ada juga konglomerat yaitu perusahaan yang terhimpun dari beberapa  perusaan kecil.Perusahaan besar dapat berkembang menjadi perusahaan multinasional yang mempunyai usaha dan cabang di berbagai negara.Selain perusahaan besar dan raksasa, ada juga usaha kecil yang sering dilanda masalah seperti kekurangan modal dan kerentanan terhadap fluktuasi pasar.
5.      Institusi Politik
Kornblum(1989) mendefinisikan politik sebagai perngkat aturan dan status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang.Contoh institusi utama di bidang politik yaitu eksekutif,legislatif,judikatif,militer,keamanan nasional,dan partai politik.
·         Tipe Dominasi
            Kornblum(1989:459) mengemukakan bahwa politik menentukan siapa memperoleh apa,bilamana,dan bagaimana , dan bahwa dasar politik ialah persaingan untuk memiliki kekuasaan.Menurut Weber kekuasaan perlu dibedakan dengan dominasi(herrschaft).Kekhasan dominasi ialah bahwa pada dominasi pihak yg berkuasa dikuasai wajib menaati kehendak penguasa.
            Suatu dominasi memerlukan keabsahan,yaitu pengakuan atau pembenaran masyarakat terhadap dominasi tersebut,agar penguasa dapat melaksanakan kekuasaannya secara sah.Menurut Weber ada 3 jenis dominasi :

·         Dominasi kharismatik
Keabsahannya didasarkan pada kepercayaan bahwa sang pemimpin mempunyai kemampuan luar biasa.Seperti Rasul,Nabi,pahlawan yang dipercayai pengikutnya telah menerima wahyu,memiliki kekuatan magis, atau sifat kepahlawanan yg luar biasa dan juga memiliki kharisma.Mereka melaksanakan kekuasaannya bukan atas dasar aturan yg berlaku melainkan aturan yg ditetapkan sendiri.Dalam kenyataannya dominasi kharismatik dapat memudar karena pemimpinnya meninggal dunia sedangkan penggantinya belum tentu sepadan dengan pemimpin sebelumnya.

·         Dominasi Tradisional
Keabsahan tipe dominasi ini didasarkan pada tradisi.Dalam hal dominasi kharismatik penerus diwariskan kepada putranya, maka penggantian pemimpin oleh keturunan selanjutnya akan beralih menjadi tradisi.Contohnya seperti paus pada agama katolik.

·         Dominasi legal-rasional
Dalam tipe ini kekuasaan didasarkan pada aturan hukum yg dibuat dengan sengaja aas dasar pertimbangan rasional.Keabsahan didasarkan pada hukum, pemimpin dipilih atau ditunjuk atas dasar hukum dan berkuasa menurut aturan hukum.
·         Proses Politik
            Sosiologi politik mempelajari proses politik yg brdasar pada persaingan untuk memperoleh kekuasaan.Proses politik berupa persaingan untuk memperoleh kekuasaan ini dapat dengan mudah mengarah ke konflik yg dpt mengancam keutuhan masyarakat.
RiINGKASAN                                                                             
            Dalam perkembangan sejarah kita menjumpai berbagai ideologi ekonomi,yaitu merkantilisme,kapitalisme dan sosialisme.Dalam masyarakat kita menjumpai berbagai bentuk organisasi yg terlibat dalam proses prodeuksi dan distribusi barang dan jasa ini, seperti n oligopoli dan perusahaan multinasional.
            Sosiologi mempelajari institusi politik,yaitu perangkat aturan dan status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang.
            Menurut Weber kekuasaan ialah kemungkinan untuk memaksakan kehendak terhadapperilaku orang lain.Weber membedakan antara kekuasaan dan dominasi.
            Suatu dominasi memerlukan keabsahan.Weber membedakan antara 3 jenis dominasi : dominasi kharismatik,dominasi tradisional,dan dominasi legal-rasional.
            Sosiologi politik mempelajari pula proses poltik.Suatu masalah yang menjadi pokok perhatian sosiologi politik ialah faktor yg menyebabkan terjadinya konflik dan konsensus.
            Weber dan Michels memusatkan perhatian mereka pada hubungan antara birokrasi dan demokrasi.Keduanya berpandangan bahwa baik organisasi sosialis maupun kapitalis akan mempunyai kecenderungan untuk menjadi organisasi yang bersifat birokratis dan oligarkis.

 DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik.1986.Durkheim dan pengantar sosiologi moralitas.jakarta: Publishing co.

Sunarto, kamanto.2004.pengatar sosiologi. Jakarta : Fakutas ekonomi Universitas Indonesia.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar